Bisnis cetak 3D semakin populer karena kemampuannya menghasilkan objek fisik dari model digital dengan cepat dan efisien. Selain praktis dan tersedia dalam berbagai jenis filamen, teknologi ini terjangkau secara finansial, membuatnya menjadi solusi yang menarik untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pembuatan barang-barang hobi seperti figurine, casing HP, prototyping produk hingga pembuatan suku cadang. 

Dengan kemajuan material dan teknik cetak yang terus berkembang, cetak 3D juga menjadi relevan untuk produksi massal dengan biaya yang kompetitif. Lantas, berapa kisaran harga cetak 3D printing? Mari kita bahas estimasinya dalam artikel ini!

Berapa Harga Cetak 3D Printing?

Harga cetak 3D printing sebenarnya sangat bervariasi, tergantung pada berbagai faktor termasuk bahan 3D printer yang digunakan, ukuran objek yang akan dicetak hingga kompleksitasnya. Simak contoh harga 3D printing berikut ini!

  • Casing Ponsel. Kisaran harga antara Rp50.000 hingga Rp200.000, tergantung pada kompleksitas desain dan bahan yang digunakan. Penambahan elemen lain seperti warna mungkin akan membuat casing ponsel yang dicetak dengan 3D ini jadi lebih mahal
  • Action figure atau figurine. Harga untuk pembuatan figurine dengan menggunakan cetak 3D berkisar antara Rp100.000 hingga Rp500.000, bergantung pada ukuran, tingkat detail, dan kebutuhan finishing
  • Prototipe. Untuk membuat prototipe, kamu perlu menyiapkan dana dengan kisaran Rp500.000 hingga Rp2.000.000, bergantung pada ukuran, kompleksitas, dan kebutuhan finishing prototipe tersebut
  • Suku Cadang Industri. Harga berkisar antara Rp1.000.000 hingga Rp5.000.000, tergantung pada ukuran, bahan, dan tingkat presisi yang diperlukan untuk suku cadang tersebut.

Baca juga: Hasil 3D Printer, 9 Produk Ini Ternyata Sering Ditemui!

Faktor Apa Saja yang Membuat Cetak 3D Printing Mahal?

Selain material yang digunakan harga cetak 3D printing juga bisa berbeda, tergantung pada jenis printer yang digunakan.

1. Jenis Printer 3D

Beberapa jenis printer bisa mencetak dengan biaya yang lebih terjangkau dengan hasil yang bervariasi:

  • FDM (Fused Deposition Modeling). Jenis printer 3D ini umumnya lebih murah dan mudah digunakan (berkisar antara Rp2 juta – Rp50 jutaan). Harga mesin cetak yang lebih murah membuat hasil cetakannya lebih terjangkau
  • SLA (Stereolithography). Printer 3D ini menghasilkan cetakan yang lebih presisi, tetapi harganya lebih mahal karena harga printernya pun cukup tinggi yakni mulai Rp50 juta sampai Rp200 jutaan per unitnya
  • SLS (Selective Laser Sintering). Mesin cetak ini mampu menghasilkan objek 3D yang kuat dan tahan lama. Namun, biaya yang perlu dikeluarkan juga lebih besar. Ini karena unit printernya juga memiliki harga jual yang tinggi yakni mulai Rp200 juta – Rp500 jutaan per unitnya.

2. Bahan Cetak

Bahan Polylactic Acid 3D Printer

Selain jenis printer yang digunakan dalam proses pencetakan, material atau bahan yang digunakan juga bisa berpengaruh pada harga cetaknya. Simak detailnya berikut ini!

  • PLA (Polylactic Acid) adalah bahan cetak 3D yang paling umum digunakan dan relatif terjangkau. Harga PLA berkisar antara Rp100.000 hingga Rp200.000 per kilogram. Dengan harga yang terjangkau dan sifatnya yang mudah dicetak, PLA menjadi pilihan yang populer bagi para pengguna printer 3D untuk berbagai proyek cetak, mulai dari prototyping hingga pembuatan barang konsumen.
  • ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) adalah bahan cetak 3D yang lebih kuat dan tahan lama dibandingkan PLA, namun harganya lebih tinggi. Harga ABS berkisar antara Rp200.000 hingga Rp300.000 per kilogram. Penggunaan ABS dapat meningkatkan biaya cetak 3D karena bahan yang lebih mahal, tetapi memberikan kekuatan dan ketahanan yang lebih baik pada hasil akhir.
  • Resin adalah bahan yang digunakan untuk printer SLA dan SLS. Harga resin bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi biasanya lebih mahal daripada PLA dan ABS. Kisarannya antara Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 per liter. Faktor ini turut menyumbang pada biaya cetak 3D karena resin merupakan bahan utama dalam proses cetak menggunakan teknologi SLA dan SLS.

3. Tempat dan Reputasi Printing

Karena harga mesin printer 3D masih sangat tinggi, produksi skala kecil atau rumahan mungkin akan memakan biaya yang sangat mahal. Kalau kamu belum punya mesin cetak sendiri, kamu bisa memanfaatkan layanan pencetakan 3D untuk menyelesaikan proyek 3D yang sedang kamu kerjakan.

Harga layanan ini bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis printer yang digunakan, bahan cetak, ukuran objek, dan kompleksitas desain. Umumnya, layanan ini menawarkan fleksibilitas dalam memilih opsi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, tanpa memerlukan investasi besar pada peralatan sendiri. Hal ini memungkinkan akses mudah ke teknologi cetak 3D tanpa harus membeli printer 3D secara langsung.

Salah satu penyedia jasa 3D printing dengan harga terjangkau adalah FOMU. Di FOMU, kamu bisa mencetak berbagai jenis item mulai dari plakat, souvenir, wall décor hingga cetak untuk hasil USG 3D bayi yang ada di dalam kandungan.

Menyediakan material dan jenis printer yang beragam, FOMU siap memenuhi berbagai kebutuhan cetakmu. Tunggu apalagi, hubungi Fomu sekarang juga dan konsultasikan kebutuhan cetak 3D-mu sekarang juga!

Leave a comment