Investasi emas bukanlah hal baru di Indonesia. Sejak lama, logam mulia ini telah menjadi salah satu opsi untuk memperluas kekayaan. Banyak orang yang memilih menyimpan emas, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan. Namun, apakah investasi emas hanya sebatas itu?

Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap investasi, cara-cara untuk berinvestasi dalam emas semakin berkembang sesuai dengan permintaan yang ada. Lantas, bagaimana cara cara investasi emas agar untung? Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini!

Baca juga: Kenapa Harga Emas Naik? Ini Peluang atau Ancaman!

Cara Investasi Emas Untuk Pemula

Investasi emas adalah membeli emas sebagai aset untuk tujuan keuntungan di masa depan. Emas memiliki nilai intrinsik yang stabil dan dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Bagi kamu yang belum pernah melakukannya sebelumnya, penting untuk mengetahui bagaimana cara investasi emas pemula. Apa saja?

1. Membeli Emas Fisik

Salah satu cara paling klasik yang bisa kamu lakukan untuk berinvestasi emas adalah dengan membelinya secara fisik. Membeli emas fisik seperti investasi emas batangan, perhiasan dan berbagai item berbahan emas lainnya dianggap memberikan kepuasan tersendiri karena emas yang dimiliki berwujud (bisa disentuh, dipajang atau dikenakan sebagai perhiasan).

Emas fisik dalam bentuk batangan bisa kamu beli dari bank, dealer emas atau toko online. Pilihan emas fisik lainnya yakni koine mas bisa dibeli di toko atau dealer dengan berbagai ukuran dan denominasi. 

Kalau kamu lebih suka membeli emas yang bisa dipakai, perhiasan juga bisa jadi opsi investasi yang menarik. Kamu bisa memilih emas rose gold atau emas putih untuk tampilan yang lebih elegan dan modern.

Baca juga: 6 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu, Hindari Tertipu!

2. Berinvestasi dalam Reksa Dana Emas 

Cara investasi emas berikutnya yang bisa kamu pilih adalah dalam bentuk reksa dana. Berbeda dengan emas fisik, reksa dana emas tidak bisa kamu pegang secara fisik. Untuk berinvestasi dalam reksadana emas, investor dapat membeli unit reksadana emas dari perusahaan manajemen investasi. Reksadana emas tersebut akan mengalokasikan dana investor untuk investasi dalam instrumen emas, seperti logam mulia. 

Keuntungan investor bergantung pada performa harga emas (biasanya berasal dari kenaikan harga emas dan dividen instrumen keuangan dari reksa dana emas tersebut). Proses ini memungkinkan investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka tanpa harus memiliki emas fisik secara langsung. Ini juga bisa menjadi opsi cara investasi emas online bagi kamu yang tidak ingin repot menyimpan emas sendiri.

3. Berinvestasi dalam Saham Perusahaan Emas

Berinvestasi dalam saham perusahaan emas dilakukan lewat pembelian saham dari perusahaan pertambangan emas. Investor dapat membeli saham tersebut melalui platform perdagangan saham atau melalui broker saham. 

Saat memilih saham perusahaan emas, penting untuk mempertimbangkan kinerja perusahaan, potensi pertumbuhan produksi emas, dan kondisi pasar emas secara keseluruhan. Keuntungan investor berasal dari kenaikan harga saham perusahaan tersebut dan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. 

Namun, investasi ini juga memiliki risiko terkait fluktuasi harga emas, biaya produksi, dan faktor-faktor industri lainnya.

Baca juga: Arti Karat pada Emas: Jenis & Pengaruhnya pada Harga Emas

Tips Untuk Berinvestasi Emas

Memulai investasi emas sebenarnya bukan hal yang sulit. Tidak seperti saham, investasi emas bisa dilakukan dengan mudah meski kamu tidak memiliki pengalaman. Untuk memulainya, simak beberapa tips investasi emas berikut ini!

1. Menentukan Tujuan Investasi

Note: Sebelum berinvestasi, tentukan tujuan Anda. Apakah untuk jangka panjang (tabungan pensiun) atau jangka pendek (dana darurat)? Hal ini akan membantu Anda memilih jenis investasi emas yang tepat. Simak contohnya berikut ini!

  • Jangka Pendek (1-3 tahun). Tabungan emas atau reksa dana emas bisa menjadi pilihan.
  • Jangka Panjang (5 tahun atau lebih). Emas fisik (batangan atau koin) atau saham perusahaan emas bisa menjadi pilihan.

2. Pahami Risiko Investasi Emas

Setiap jenis investasi sebenarnya memiliki risiko masing-masing. Investasi emas cenderung memiliki risiko rendah hingga sedang (tergantung berbagai faktor). Ada beberapa risiko emas yang perlu kamu ketahui yakni:

Seperti halnya investasi lain, emas juga memiliki risiko. Berikut beberapa risiko yang perlu Anda pahami:

  • Harga emas fluktuatif. Harga emas dapat naik dan turun dengan cepat
  • Biaya penyimpanan. Jika kamu membeli emas fisik, kamu perlu mengeluarkan biaya untuk menyimpannya di tempat yang aman
  • Kecurangan. Pastikan kamu membeli emas dari sumber terpercaya untuk menghindari penipuan.

3. Investasi Emas yang Bersertifikat

Investasi emas bersertifikat penting karena menawarkan keamanan, likuiditas, dan transparansi. Sertifikat tersebut menunjukkan kepemilikan emas dalam jumlah tertentu, memungkinkan investor untuk menghindari risiko penyimpanan fisik dan perubahan nilai. Ini juga mempermudah jual-beli emas tanpa kesulitan logistik. Karena itulah investasi emas bersertifikat menjadi cara yang aman dan efisien untuk melindungi kekayaan dan diversifikasi portofolio. 

Contoh jenis investasi emas bersertifikat antara lain adalah: 

  • Tabungan Emas. Pegadaian, Bank Mandiri, Bank BCA
  • Reksa Dana Emas. Manulife Dana Emas, Schroder Dana Emas Syariah
  • Emas Batangan. Antam, UBS, IndoGold
  • Koin Emas. Dinar Emas, Koin Antam
  • Saham Perusahaan Emas. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Sebelum melakukan jual-beli emas, jangan lupa untuk mencari tahu harga buyback emas karena nilainya bisa berubah setiap hari.

Mau buat prototype model 3D untuk emas dalam bentuk lain yang tidak kalah menarik seperti lewat figurine atau pajangan dari emas? Sekarang kamu bisa mewujudkannya dengan jasa 3D printing terbaik dari FOMU. Kamu bisa mencetak apa saja. Yuk, cetak 3D di FOMU sekarang!

Leave a comment