Emas merupakan salah satu logam mulia yang populer digunakan sebagai bahan pembuat perhiasan. Selain karena keindahan dan kilaunya, emas menarik di mata publik karena harganya yang fluktuatif. Meski bisa turun, emas secara umum dan dalam jangka panjang cenderung mengalami kenaikan.

Bagi kamu yang memiliki emas batangan atau perhiasan sebagai cara investasi emas, kamu mungkin bertanya-tanya apakah harga emas bisa turun dan bisa naik? Untuk lebih jelasnya, mari kita kupas dalam ulasan berikut ini!

Baca juga: 3 Cara Investasi Emas & Tipsnya, Ga Ribet Kok!

Kenapa Harga Emas Naik Terus?

Penyebab Harga Emas Bisa Naik

Harga emas yang cenderung fluktuatif sebenarnya memberikan sejumlah keuntungan, terutama bagi para investor. Ketika harga emas sedang turun, investor emas bisa memanfaatkannya untuk membeli emas. 

Sebaliknya, saat harga emas sedang melonjak adalah waktu yang tepat untuk menjual emas dan mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga jual dengan harga beli. Untuk mencari tahu apa saja penyebab harga emas naik, simak uraian berikut ini!

1. Penurunan Nilai Mata Uang

Menurut Logam Mulia, di Indonesia fluktuasi harga emas lokal dipengaruhi oleh stabilitas nilai mata uang dolar AS. Hal ini karena harga emas dalam negeri berkaitan dengan harga emas internasional yang dihitung dalam dolar AS dan kemudian dikonversi ke dalam mata uang rupiah. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi faktor penentu dalam naik turunnya harga emas lokal, termasuk emas ANTAM LM. 

Misalnya, ketika nilai tukar rupiah melemah, harga emas dalam negeri cenderung menguat. Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS, harga emas dalam negeri cenderung turun. 

2. Inflasi

Inflasi juga bisa menjadi penyebab harga mengalami kenaikan. Inflasi adalah keadaan di mana harga barang dan jasa yang diperlukan untuk kehidupan meningkat secara konsisten dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, inflasi terjadi ketika ekonomi mengalami resesi, di mana terdapat ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa. 

Dampak dari inflasi adalah penurunan nilai mata uang, sehingga orang cenderung mencari aset yang dapat menjaga nilai kekayaan mereka dari penurunan nilai mata uang tersebut. Dalam situasi ini, banyak investor beralih ke emas sebagai bentuk aset lindung nilai, yang menyebabkan harga emas meningkat.

3. Permintaan Industri dan Perhiasan

Kenaikan atau penurunan harga emas dalam periode harian atau tahunan juga dapat dipengaruhi oleh prinsip penawaran dan permintaan. Sebagai contoh, pada tahun 2023 yang penuh ketidakpastian global, permintaan emas meningkat dari banyak negara di seluruh dunia, baik melalui intervensi Bank Sentral maupun dari masyarakat yang mencari perlindungan dari ketidakstabilan. 

Dalam kondisi ekonomi yang normal, permintaan emas cenderung lebih rendah, terutama dari pihak Bank Sentral di seluruh dunia.

4. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat

Perubahan harga emas dunia juga dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (USD). Ini penting untuk dipahami jika kamu berencana untuk berinvestasi dalam emas. Hubungan antara harga emas dan dolar AS umumnya memiliki korelasi yang negatif, yang berarti keduanya bergerak ke arah yang berlawanan. 

Sebagai contoh, ketika Bank Sentral Amerika meningkatkan suku bunga untuk memperkuat nilai dolar, harga emas dunia, termasuk emas lokal, cenderung turun. Sebaliknya, jika nilai dolar Amerika Serikat melemah, harga emas akan cenderung naik.

5. Ketidakpastian Politik dan Geopolitik

Menurut situs resmi OJK, Sikapi Uangmu, berbagai situasi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang seringkali menjadi pemicu naik dan turunnya harga emas. Saat terjadi ketidakpastian ekonomi atau gejolak politik, emas sering dianggap sebagai penyelamat karena dianggap sebagai aset aman. 

Contohnya, pada tahun 1998 saat kerusuhan politik bertujuan untuk menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto, harga emas meningkat karena orang mencari perlindungan dari ketidakstabilan. 

Beberapa waktu yang lalu, situasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah mendorong investor global untuk berinvestasi dalam aset aman, termasuk emas. Ketika terjadi kepanikan atau ketidakpastian, minat terhadap emas meningkat secara signifikan. Namun, saat situasi mulai membaik, minat terhadap emas bisa menurun kembali ketika investor kembali mengambil risiko dengan aset berisiko.

Apa Harga Emas Bisa Turun?

Penyebab Harga Emas Bisa Turun

Bagi kamu yang membeli emas jenis apapun (termasuk emas putih dan emas rose gold), perlu dipahami bahwa harga emas bisa turun. Ada beberapa penyebab harga emas turun antara lain:

1. Lonjakan Pasokan

Menurut Investopedia, teknologi yang semakin canggih membuat bijih emas dengan konsentrasi yang lebih rendah menjadi lebih layak untuk ditambang secara ekonomi. Ini bisa berdampak pada semakin banyaknya pasokan emas. Sesuai dengan hukum ekonomi, semakin banyak pasokan, semakin turun harganya

2. Kondisi Pasar

Salah satu penyebab perubahan harga emas adalah spekulasi. Investor sering berspekulasi tentang langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah dan bank sentral, dan kemudian mengambil tindakan berdasarkan spekulasi tersebut. 

Sebagai contoh, harga emas turun pada tahun 2014 ketika Federal Reserve mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri program stimulus setelah krisis keuangan tahun 2008.

Baca juga: Buyback Emas: Kenapa Lebih Murah dari pada Beli Emas?

Itu dia berbagai hal yang perlu kamu ketahui terkait alasan-alasan kenapa harga emas turun hari ini. Ingin menjadikan emas sebagai salah satu opsi investasi atau simpanan perhiasan? Kamu bisa membuat cetakan molding menggunakan teknik cetak 3d printing, sebelum membuatnya menggunakan emas asli.

Leave a comment