Salah satu teknik lama percetakan adalah digital light processing 3D printing yang telah diterapkan sejak tahun 1987. Sekilas, metode ini mirip dengan stereolithography, padahal mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Seperti apa sebenarnya teknik percetakan ini dan hasil pengaplikasiannya?

Apa Itu Digital Light Processing 3D Printing?

Percetakan menggunakan teknik pemrosesan cahaya digital merupakan deskripsi sederhana dari DLP 3D printing ini. Bila dijabarkan lebih jauh, teknik ini merupakan metode cetak fotopolimer cepat dengan menggunakan sumber cahaya yang diproyeksikan. Proses ini yang sering kali menimbulkan kesalahpahaman bahwa DLP adalah SLA.

Padahal, SLA tidak menggunakan proyeksi cahaya untuk kebutuhan objek cetak 3D, melainkan memakai laser. Penggunaan media dan teknik berbeda secara otomatis juga memberikan hasil akhir yang berbeda juga. Selain itu, DLP juga tidak menggunakan material termoplastik sebagaimana umumnya teknik cetak 3D, melainkan memakai resin.

Keunggulan dan Kekurangan Digital Light Processing 3D Printing

Digital Light Processing 3D Printing

Tidak bisa ditampik bahwa sesempurna apapun teknik dan mesin yang digunakan untuk kebutuhan percetakan 3D, faktanya masing-masing tetap mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan 3D DLP printing ini. Seperti apa keunggulan dan keleman teknik yang satu ini?

1. Kelebihan Teknik Cetak 3D Digital Light Processing

Pertama yang perlu dibahas adalah keunggulan digital light processing 3D printing, antara lain:

  • Hasil cetak akurat dengan tampilan dan tekstur permukaan paling bagus bila dibandingkan dengan metode cetak yang lainnya. 
  • Berbicara kemiripan dengan SLA, faktanya DLP justru dapat menyelesaikan proses percetakan dalam tempo yang lebih cepat.
  • Harga printernya lebih terjangkau dan memiliki konfigurasi plug and play sehingga lebih mudah terhubung dengan perangkat komputer.
  • Setiap bagian mesin printer DLP mempunyai keseimbangan kekuatan yang sama sehingga lebih kokoh dan presisi.
  • Bersifat waterproof dan hanya bereaksi terhadap cahaya.

2. Kekurangan Teknik Cetak 3D Digital Light Processing

Meskipun mempunyai sederet keunggulan, teknik cetak yang satu ini juga mempunyai beberapa kelemahan – meskipun tidak bersifat fatal. Apa saja kekurangannya?

  • Hasil cetak DLP 3D printer tergolong rapuh, sehingga tidak cocok sebagai prototipe fungsional dan disarankan sebagai visual saja.
  • Model dan prototipe DLP tidak cocok untuk penggunaan luar ruangan, sebab paparan sinar matahari mampu merusak tampilan hingga sifat mekanik material utama DLP, yaitu resin.
  • Hingga saat ini, material untuk metode DLP paling terbatas jika dibandingkan teknik dan mesin cetak lain.

Proses Pencetakan Digital Light Processing 3D Printing

Supaya Anda lebih paham lagi tentang teknik dan mesin cetak yang satu ini, ketahui pula tentang bagaimana proses pencetakannya. Tahapannya cukup sederhana, yaitu fail CAD alias gambar digital bentuk yang diinginkan untuk dicetak dipotong menjadi beberapa bagian. Proses itu juga biasa disebut sebagai slicing dan gunakan format yang sesuai.

Platform bahan kemudian diisi penuh dengan resin cair sebagai material utama. Alat tersebut kemudian harus diposisikan dengan tepat di atas mesin cetak. Pastikan posisi di mana platform itu dapat terproyeksikan secara sempurna melalui cahaya. Proses cetak lapisan demi lapisan akan dimulai hingga sesuai bentuk yang diharapkan.

Baca juga: 4 Cara Menghaluskan Hasil 3D Printing yang Kasar

Bahan yang Digunakan dalam Digital Light Processing 3D Printing

Bahan Cetak DLP 3D Printing

Cukup sederhana bukan proses cetak digital light processing 3D printing? Tidak heran jika kemudian hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk proses produksinya. Adapun ragam material cetak 3d yang dapat diproses menggunakan teknik dan mesin cetak DLP, antara lain:

1. Monomer

Monomer adalah molekul kecil pembentuk polimer yang biasanya menyatu dengan molekul-molekul lainnya. Material ini tidak bisa menjadi bahan tunggal, melainkan bergabung dengan bahan-bahan lain untuk dapat menghasilkan bentuk cetakan 3D sesuai dengan fail CAD yang telah dibuat sebelumnya.

2. Fotoinisator

Senyawa ini ditambahkan dalam proses DLP karena sifatnya yang dapat mengubah energy cahaya menjadi kimia. Ketika mendapatkan pencahayaan dari sumber digital mesin cetak DLP, fotoinisiator kemudian memproduksi radikal bebas yang kemudian mengubah karakteristik bahan-bahan lain dan mempermudah pembentukannya.

3. Pewarna

Supaya hasil cetak lebih sempurna, pewarna menjadi bahan yang tidak boleh terlupakan. Ketika digunakan dalam kebutuhan cetak 3D, pewarna tersebut harus memiliki kecerahan yang bagus dan durabilitas tinggi sehingga tidak mudah mengelupas. Pewarnanya juga pantang bereaksi terhadap zat kimia lain.

4. Pigmen

Bahan terakhir untuk proses digital light processing 3D printing adalah pigmen. Selain pewarna, pigmen juga menjadi material wajib untuk menghasilkan model cetak dengan warna yang cantik. Karakteristiknya yang tidak mudah leleh oleh temperatur panas maupun zat kimia menjadikannya pilihan yang cocok untuk menyempurnakan produk.

Baca juga: Jenis Filamen 3D Printing yang Paling Banyak Dipakai

Hasil Cetak Digital Light Processing 3D Printing

Figurine

 Sebagai salah satu teknik cetak yang sudah lama dipraktekkan, tidak heran bila implementasi cetak 3D DLP sangat banyak di berbagai sektor. Berikut adalah hasil dari printer cetak tiga dimensi menggunakan paparan cahaya dalam beragam industri:

1. Kesehatan

Meskipun lebih identik dengan teknik cetak bioprinting, faktanya banyak produk kesehatan yang menggunakan teknik DLP. Contohnya, yaitu: retainer gigi alias cetakan khusus sesuai bentuk rahang pasien, kustom peralatan medis untuk prosedur implan pasien, dan alat peraga medis dengan anatomi lengkap, 

2. Perhiasan

Selain untuk sektor medis, DLP juga berfungsi untuk mencetak gips atau model untuk pembuatan perhiasan. Sesuai karakteristik teknik cetak yang satu ini, gips yang dihasilkan mempunyai permukaan halus dan tidak bereaksi terhadap senyawa kimia, sehingga tidak menyebabkan kecacatan ketika digunakan menempa logam mulia.

3. Manufaktur

Penggunaan hasil digital light processing 3D printing berikutnya yang bisa Anda temukan ada di industri manufaktur. Biasanya berupa prototipe untuk kebutuhan visual dan diletakkan di dalam ruangan. Mayoritas digunakan saat rapat bersama dengan investor atau pelatihan karyawan produksi baru.

Baca juga: Sering di Temui & Bisa di Cetak 3D! Kenali Yu Apa itu Maket!

4. Seni dan Hiburan

Sektor terakhir ini mungkin yang paling umum dan sering Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari. DLP biasanya menjadi teknik pilihan untuk produksi barang-barang seni atau pelengkap dunia hiburan (seperti set syuting). Adapun hasil cetakan yang dimaksud seperti:

  • Figurin atau lebih populer dengan action figure seperti karakter film marvel, princess disney, one piece serta karakter game seperti mobile legend dan miniature dari tokoh-tokoh populer – baik dunia nyata maupun fiksi.
  • Manekin atau patung-patung lain yang kemudian dikamuflasekan dengan teknik green screen seolah hidup.
  • Kostum karakter yang unik, biasanya untuk syuting cerita yang diadaptasi dari webtoon atau manga.

Mempertimbangkan hasil cetaknya yang digunakan dalam berbagai industri, tidak mengejutkan bila digital light processing 3D printing masih bertahan hingga saat ini. Bahkan, teknik yang satu ini terus dikembangkan melalui berbagai inovasi agar dapat terus menghasilkan model dan prototipe dengan kualitas yang lebih baik.

Bila Anda membutuhkan jasa 3d printing dengan teknik DLP, jangan ragu untuk menggunakan jasa FOMU. Beragam material dengan mesin cetak berbeda tersedia, sehingga siap memproduksi sesuai kebutuhan Anda. Jika masih bingung dalam memilih material dan teknik yang cocok, konsultasikan saja secara gratis bersama tim kami yang siap siaga

Leave a comment