Printer 3D merupakan perangkat yang bekerja mengubah model 3D menjadi objek 3 dimensi dengan menggunakan file 3D printer. Meskipun ada beberapa jenis format file dalam pencetakan 3 dimensi, semuanya memiliki fungsi yang sama: mengubah bahan mentah berupa file menjadi benda padat atau objek cetak 3D.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas mengenai beberapa format file 3D printer yang paling umum digunakan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Baca juga: Software 3D Printing, 10 Terbaik untuk Untuk Pemula
1. Format STL Standard Triangle Language (STL)
Format file STL adalah jenis yang paling banyak digunakan dalam pencetakan 3 dimensi. Ini merupakan data masukan (input) untuk perangkat lunak pengiris 3D (slicing software). STL sendiri berasal dari nama StereoLitography, yakni proses cetak 3 dimensi yang dikembangkan oleh Chuck Hull saat bekerja di 3D Systems pada tahun 1980-an.
File STL mengubah data dalam model 3D menjadi serangkaian bentuk geometris berbentuk segitiga yang menyerupai jaring. Sebagai format standar, STL dapat digunakan dengan berbagai program CAD dan situs berbagi model. Cocok untuk mencetak bentuk dasar tanpa warna atau detail yang berlebihan, STL sangat sesuai untuk pembelajaran desain cetak 3D atau produksi model sederhana dalam jumlah besar.
2. Format OBJ (Wavefront Object)
Menurut Professional 3D Service, format file OBJ adalah format file teks terbuka dengan dukungan ekspor dan impor yang luas. File OBJ digunakan untuk mentransfer informasi geometri objek 3D antar program software seperti posisi simpul, titik normal, posisi koordinat tekstur UV, garis dan titik poligon, serta kurva bentuk bebas.
Format file OBJ, sebagai format 3D printer terpopuler kedua setelah STL, menggunakan jaring-jaring heksagonal yang lebih kompleks, memungkinkannya membentuk model dengan detail lebih rumit. Ini memungkinkan penciptaan model 3D dengan permukaan berkilauan, serta desain yang kaya warna dan detail.
3. Format AMF (Additive Manufacturing File)
Format file AMF pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011 sebagai format ASTM untuk pencetakan 3 dimensi. AMF menyertakan dukungan untuk berbagai properti selain geometri permukaan termasuk warna, material, duplikat, orientasi dan lain sebagainya.
Dengan basis XML yang dapat disesuaikan, format ini memungkinkan penyesuaian warna, bentuk, tekstur, dan detail lainnya dalam desain. Meskipun dukungan teknisnya tidak seluas STL dan OBJ, AMF memiliki keunggulan dengan tingkat kesalahan yang cenderung rendah.
4. Format 3MF
3MF yang dibuat oleh Microsoft pada tahun 2015 sebagai perbaikan dari AMF, menawarkan tingkat risiko kesalahan yang lebih rendah dan kualitas cetak yang lebih mulus, mampu menangkap lebih banyak detail. Meskipun cocok untuk menciptakan model 3D industri, format ini kompleks dan kurang sesuai untuk program CAD tingkat dasar.
Tujuan utama di balik pembuatan format file 3MF adalah untuk menetapkan standar baru dalam manufaktur aditif. Ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan dan kompleksitas format file yang sudah ada sehingga membuat berbagai proses dapat diandalkan, dapat diulang, dan dapat diukur melalui pembuatan prototipe hingga produksi.
Format file 3MF dalam manufaktur aditif menyederhanakan transisi dari desain ke produksi dengan merangkum data model yang komprehensif dalam satu file standar. File ringkas ini memastikan model memiliki detail lengkap untuk produksi yang presisi.
5. Format VRML
Format cetakan 3D printing berikutnya adalah VRML. VRML (Virtual Reality Modeling Language) adalah format umum untuk merepresentasikan lingkungan (environment) dan objek dalam VR. Ini menjadi standar de facto dalam lingkungan dan desain karakter untuk game. VRML diluncurkan pada tahun 1994 pada konferensi World Wide Web pertama oleh Mark Pesce dan Tony Parisi.
VRML adalah format teks yang mencakup simpul dan tepi poligon 3D, warna, tekstur yang dipetakan UV, reflektifitas dan transparansi. VRML kompatibel secara luas dengan berbagai jenis slicing software.
6. Format X3D
X3D adalah format file berbasis XML standar ISO untuk mewakili grafik komputer 3D. Format fail cetakan 3D ini memiliki fitur ekstensi ke VRML (misalnya CAD, geospasial, animasi humanoid, NURBS, dll.), kemampuan untuk menyandikan adegan menggunakan sintaks XML serta sintaksis mirip Open Inventor dari VRML97, atau format biner dan interface pemrograman aplikasi yang ditingkatkan (Application Programming Interfaces/API).
Ekstensi X3D mendukung rendering multi-tahap dan multi-tekstur. File ini juga mendukung bayangan dengan lightmap dan normalmap. Mulai tahun 2010, X3D telah mendukung arsitektur deferred rendering architecture. Sekarang X3D dapat mengimpor SSAO, CSM dan Realtime Environment Reflection/Lighting. Pengguna juga dapat menggunakan optimasi termasuk BSP/QuadTree/OctTree atau culling.
7. Format Unity
Format Unity merujuk pada format file yang diciptakan secara khusus untuk platform pengembangan permainan Unity yang dikembangkan oleh Unity Technologies. Unity sendiri adalah sebuah platform pengembangan permainan (game development) yang memungkinkan pengguna untuk membuat permainan dan aplikasi 2D maupun 3D.
Untuk membuat model desain atau karakter dalam Unity, umumnya digunakan format file seperti OBJ, FBX, dan Blender.
8. Format PLY (Polygon File Format)
Format cetakan 3 PLY atau Polygon File Format dihasilkan oleh scanner 3D. File PLY menyertakan deskripsi satu objek sebagai kumpulan simpul, wajah, dan elemen lainnya. Informasi tersebut dapat mencakup warna, transparansi, detail permukaan dan tekstur, dan masih banyak lagi. Saat mencetak 3D, Anda mengonversi file PLY ke format yang diterima oleh printer 3D.
PLY pertama kali dikembangkan untuk scanner permukaan 3D dan masih digunakan oleh beberapa scanner hingga saat ini. File ini memungkinkan detail permukaan dan instruksi warna RGB. Format file PLY banyak digunakan untuk membuat model 3d kesehatan seperti cetakan gigi.
Baca juga: 3D Bioprinting: Definisi, Jenis, Bahan & Hasil Cetaknya
9. Format STEP
File STEP atau yang sebelumnya dikenal sebagai ISO 10303 adalah format file yang populer dalam pembuatan model 3D. STEP sendiri adalah singkatan dari Standard for Exchange of Product Data.
Format file ini dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh komite teknis ISO untuk sistem otomasi dan integrasi, yang dikenal sebagai TC 184. Format STEP dibuat untuk meningkatkan kompatibilitas file di seluruh perangkat lunak, sehingga desain dapat lebih mudah dibagikan dan dimodifikasi.
Selain kompatibilitas lintas platform, file STEP memiliki tingkat akurasi yang tinggi, terutama jika dibandingkan dengan file STL. File STEP membaca dan menyimpan seluruh isi model 3D, bukan hanya geometri dasar dengan tingkat presisi tinggi. Ini memungkinkan Anda mengedit file nanti termasuk dengan menggunakan program lain.
10. Format IGES
File IGES atau IGS adalah singkatan dari Initial Graphics Exchange Specification. File gambar IGES menyimpan data gambar vektor untuk mentransfer informasi 2D dan 3D antara aplikasi CAD yang berbeda. Produsen dan desainer menggunakan CAD untuk membantu merencanakan, menentukan harga, dan menentukan detail proyek konstruksi dan desain. Dengan ekstensi file .igs, file IGES dapat menyimpan berbagai jenis informasi untuk cetak biru, seperti gambar rangka, model solid, dan diagram sirkuit.
Dalam dunia pencetakan 3D, beragam format file seperti STL, OBJ, AMF, 3MF, VRML, X3D, Unity, PLY, STEP, dan IGES menawarkan pilihan untuk mentransfer informasi geometri objek. Pemilihan format yang tepat dapat memengaruhi hasil akhir cetakan 3D dengan presisi dan kualitas yang diinginkan. Anda bisa memilih salah satu format fail cetakan 3D di atas untuk melakukan pemesanan cetakan produk, prototipe atau model lewat jasa 3d printing dari Fomu