Teknologi 3D scanner sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Pemindaian 3 dimensi pertama kali diciptakan tahun 1960 dengan menggunakan lampu, kamera dan proyektor. Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, pemindaian 3 dimensi juga ikut mengalami kenaikan popularitas.
Dilansir dari Issuu.com, pasar 3D scanning global telah mencapai angka 3,1 miliar dolar AS pada tahun 2022. Nilai ini diproyeksi akan naik menjadi 4,7 miliar dolar AS pada tahun 2032 dengan pertumbuhan CAGR sebesar 5% dari 2023 sampai 2032. Apa sebenarnya kegunaan teknologi 3D scanner ini? Apa saja jenis-jenis dan bagaimana cara kerjanya? Mari kita bahas dalam artikel ini!
Baca juga: Peluang Usaha 3D Printing, Inovasi Menjanjikan di Era Digital
Apa itu 3D Teknologi Scanning?
Teknologi 3D scanner adalah teknologi non-kontak dan non-destruktif yang secara digital menangkap bentuk objek fisik menggunakan garis sinar laser. Alat pemindai laser 3D akan menciptakan ‘point cloud’ data dari permukaan suatu objek. Secara sederhana, ini adalah proses untuk menangkap ukuran dan bentuk objek fisik secara tepat ke dalam komputer sebagai representasi digital 3 dimensi.
Scanner 3D sangat berguna dalam teknologi 3D printing karena bisa membantu membuat salinan sebuah produk dengan mudah. Mirip dengan scanning atau fotokopi 2 dimensi yang selama ini digunakan secara luas.
Jenis – Jenis 3D Scanning
Hingga saat ini, ada berbagai teknologi yang digunakan untuk memperoleh bentuk objek 3D secara digital. Sensor yang digunakan bermacam-macam mulai dari laser, akustik, seismik, radar dan termal. Namun secara garis besar, 3D scanning bisa dikategorikan menjadi 2 yakni contact scanning dan non-contact scanning.
1. Contact Scanning
Seperti namanya, contact scanning bekerja dengan cara menyentuh fisik objek yang akan dipindai kemudian merekam posisi sensor saat probe bekerja di sekitar objek tersebut.
2. Non-Contact Scanning
Berlawanan dengan contact scanning, non-contact scanning melakukan pemindaian tanpa menyentuh objek secara fisik. Pemindai akan menggunakan semacam radiasi atau cahaya kemudian mendeteksi pantulan yang melewati sebuah objek untuk merekam bentuknya.
Pemindaian 3 dimensi juga memiliki peran yang penting dalam dunia kesehatan. Dengan 3D scanner, dokter atau peneliti bisa dengan mudah membuat pencitraan presisi organ dan struktur anatomi pasien. Hal ini membantu dalam perencanaan bedah, pembuatan prototipe implant kustom, dan pemantauan perkembangan penyakit. Dengan mendapatkan model digital yang akurat, dokter dapat membuat keputusan lebih informasional, mengurangi risiko, dan meningkatkan hasil prosedur.
Bagaimana Cara Kerja 3D Scanning?
3D scanning menggunakan sensor atau kamera khusus untuk merekam bentuk objek fisik dalam bentuk titik data. Algoritma kemudian memproses informasi ini untuk membuat model tiga dimensi yang akurat.
Selama proses pemindaian, sensor mengukur jarak dan bentuk objek dengan presisi tinggi, menciptakan representasi digital yang dapat digunakan untuk mencetak ulang atau dimanipulasi secara virtual. Teknologi ini umumnya digunakan dalam pemodelan 3D, rekayasa reverse, dan pembuatan prototipe untuk mereplikasi objek fisik ke dalam format digital. Adapun Teknik – teknik mengenai 3D Scanning terdiri dari berbagai metode. Masing-masing memiliki cara kerja dan sensor yang berbeda-beda. Simak selengkapnya dalam uraian berikut ini!
1. Triangulation
Teknik 3D scanning triangulation atau triangulasi adalah metode yang digunakan untuk menentukan jarak antara dua titik. Triangulasi bekerja dengan menggunakan dua atau lebih pengukuran yang diambil dari posisi berbeda. Dengan mengukur sudut antara dua posisi, jarak keduanya bisa diketahui dengan menggunakan rumus trigonometri.La ser Scanning
Secara sederhana, laser scanning adalah proses menangkap informasi 3 dimensi yang tepat dari objek fisik dengan menggunakan laser sebagai sumber cahaya. Dengan memproyeksikan sinar laser ke objek, scanner akan menciptakan point cloud –jutaan titik XYZ yang diukur secara tepat untuk menentukan posisi objek.
Sebagian laser scanner akan mengunduh model sebagai point cloud dan sebagian lagi secara otomatis mengonversinya menjadi jaring triangulasi. Hasilnya akan diubah menjadi model CAD atau model 3D penuh yang siap digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk dicetak dengan teknologi 3D printing.
2. Structured Light Scanning
Prinsip dasar structured light scanning sebenarnya sederhana: pola cahaya terstruktur diproyeksikan ke objek, kemudian direkam dengan satu atau dua kamera untuk memonitor perubahan pola cahaya pada objek. Melalui triangulasi dari beberapa gambar pemindaian, dimensi objek dan detailnya dapat dihitung. Dari sini, Anda akan mendapatkan model 3 dimensi dari objek yang dipindai di layar komputer yang terhubung dengan scanner.
3. Photogrammetry
Photogrammetry adalah teknik yang menggunakan serangkaian foto 2D untuk membuat model 3D dari objek atau lingkungan. Dalam konteks pemindaian 3D, kamera mengambil sejumlah besar gambar dari sudut yang berbeda. Perangkat lunak kemudian menganalisis pola dan pergeseran dalam gambar untuk menentukan bentuk, tekstur, dan posisi objek dalam ruang tiga dimensi.
Photogrammetry sering digunakan untuk pemetaan topografi, survei, atau membuat model 3D presisi tinggi dari objek atau struktur fisik dengan biaya yang relatif rendah.
Dari penjelasan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa teknologi 3D scanner dan teknologi 3d printing saling berkaitan satu sama lain. 3D scanning memainkan peran kunci dalam 3D printing dengan menyediakan model digital objek fisik. Pemindaian menghasilkan representasi akurat yang dapat dicetak ulang dengan printer 3D, memungkinkan reproduksi presisi tinggi dari objek nyata. Ini mempercepat proses desain, prototyping 3d , dan pembuatan barang dengan memanfaatkan teknologi 3D printer.
Kegunaan 3D Scanning
Kegunaan dari scanner 3D telah diaplikasikan secara luas di berbagai sektor industri. Simak beberapa contohnya berikut ini!
1. Desain Produk
Kegunaan dari scanner 3D yang pertama adalah dalam pembuatan desain produk. 3D scanning mempercepat proses desain produk dengan menghasilkan model digital akurat objek fisik. Ini memungkinkan desainer untuk secara efisien membuat, memodifikasi, dan menguji prototipe, menghemat waktu dan biaya produksi.
Baca juga: 3D Prototyping: Kenapa Diperlukan Sebelum Pencetakan?
2. Kesehatan
Teknologi ini juga mendukung inovasi dalam pembuatan perangkat medis yang sesuai dengan kebutuhan spesifik pasien. Misalnya saja dalam pembuatan implan gigi (gigi palsu).
Baca juga: 3D Bioprinting: Definisi, Jenis, Bahan & Hasil Cetaknya
3. Pendidikan
Teknologi 3D scanning memberikan pendidikan akses ke model tiga dimensi objek fisik, memungkinkan pembelajaran interaktif. Ini memungkinkan siswa untuk memahami dan memeriksa objek yang kompleks atau sulit diakses, meningkatkan pemahaman konsep dan memfasilitasi eksplorasi kreatif.
4. Hiburan
Dalam hiburan, 3D scanning menciptakan pengalaman yang imersif dengan memindai wajah atau tubuh individu untuk membuat avatar digital yang dapat diintegrasikan ke dalam permainan video atau film animasi. Hal ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dunia virtual dengan representasi yang akurat dan personal, meningkatkan tingkat keterlibatan dan keunikan pengalaman hiburan.
Baca juga: Hasil 3D Printer, 9 Produk Ini Ternyata Sering Ditemui!
Butuh layanan cetak 3 dimensi untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis? Fomu sebagai jasa 3d printing siap membantu Anda. Kami menyediakan jasa pembuatan cetak dimensi untuk produk jadi, model, hingga prototipe. Hubungi kami sekarang juga untuk berkonsultasi lebih lanjut!