Salah satu metode favorit untuk mengubah suasana dinding yang polos dan hampa menjadi lebih hidup dan berkarakter adalah wall moulding. Menawarkan beragam gaya, mulai dari klasik mewah hingga minimalis modern, wall moulding adalah solusi cerdas masa kini untuk mempercantik dinding, terutama interior, tanpa perlu melakukan renovasi dan mengeluarkan anggaran fantastis.
Apa Itu Wall Moulding?
Wall moulding sederhananya merupakan bilah dekoratif yang dipasang pada permukaan dinding, atau pada titik temu antara dinding dengan langit-langit dan lantai. Sebelum wall moulding ruang tamu sepopuler saat ini, semula elemen ini berfungsi untuk menutupi sambungan atau celah yang tidak rapi antar material bangunan dalam arsitektur klasik Yunani dan Romawi.
Fungsi Wall Moulding dalam Interior
Perkembangan zaman turut berdampak terhadap fungsi dari wall moulding, terutama berkat inovasi-inovasi yang muncul. Bukan hanya sekadar penutup celah atau sambungan material, berikut beberapa fungsi dari moulding masa kini:
1. Estetika dan Kemewahan Desain
Fungsi utama wall moulding adalah untuk memperindah tata ruang alias interior ruangan. Garis-garis dan lis yang terstruktur memberikan sentuhan akhir rapi dan elegan, dengan mengubah dinding yang monoton menjadi lebih hidup melalui kesan klasik dan mewah yang kuat. Ruangan dengan moulding yang teraplikasi dengan baik mencitrakan kesan premium yang kuat.
2. Menciptakan Definisi Arsitektural
Moulding saat ini juga berfungsi menegaskan kerangka visual sebuah ruangan. Crown moulding mendefinisikan batas antara dinding dan langit-langit, sedangkan baseboard memberikan transisi yang mulus antara dinding dan lantai. Keduanya membantu menegaskan struktur arsitektur atau rancangan bangunan, terutama karya arsitek profesional, dan menampilkannya secara visual dengan menonjolkan proporsi ruangan yang ideal.
3. Menyembunyikan Ketidaksempurnaan
Tidak ada bangunan yang sempurna meskipun dirancang dan dibangun secara cermat. Namun, menyempurnakan kekurangan-kekurangan dari bangunan, terutama interiornya itulah yang menjadi tugas utama wall molding. Contohnya, wall moulding ruang tamu kecil bisa memberikan ilusi ruang yang lebih lega, menutup keretakan dinding, hingga sambungan yang tidak rapi agar tetap tampak estetik.
4. Melindungi Permukaan Dinding
Beberapa jenis moulding memiliki fungsi protektif. Contohnya chair rail, yang pengaplikasiannya dipasang setinggi sandaran kursi untuk melindungi dinding dari goresan dan benturan perabot. Begitu pula dengan baseboard yang melindungi bagian bawah dinding dari goresan dan tekanan yang dapat bersumber dari mobilitas tinggi penghuni maupun kegiatan membersihkan dengan mesin penyedot debu.
5. Membentuk Ilusi Optik Ruang
Sebagaimana sudah sedikit disinggung di atas, salah satu fungsi wall moulding adalah membentuk ilusi optik terhadap ukuran ruangan. Tepatnya, menciptakan kesan ruangan yang sebenarnya berukuran kecil terasa lapang. Kesan ini dapat muncul berkat lis vertikal atau beadboard membuat langit-langit terasa lebih tinggi sedangkan lis horizontal memberikan efek ruangan lebih lebar.
6. Meningkatkan Nilai Properti
Terakhir, fungsi wall moulding ruang tamu minimalis maupun titik lainnya dalam bangunan adalah untuk meningkatkan nilai properti itu sendiri. Sebab, moulding termasuk dalam detail arsitektural premium yang mempunyai daya tarik lebih kuat terhadap konsumen pasar properti. Semakin kompleks detail moulding yang digunakan dan mahal materialnya, nilai propertinya juga semakin melonjak.
Jenis-Jenis Wall Moulding
Namun, supaya beragam fungsi wall moulding di atas dapat teraplikasi secara sempurna, Anda perlu memilih jenis moulding yang tepat. Berikut berbagai macam wall moulding berikut kecocokan pemakaiannya:
1. Chair Rail
Chair rail merupakan lis horizontal yang dipasang mengelilingi ruangan pada ketinggian 75-95 cm dari lantai atau setara dengan tinggi sandaran kursi. Semula, chair rail dirancang untuk melindungi dinding, tapi kini lebih sering digunakan sebagai elemen dekoratif untuk membagi dinding menjadi dua bagian atas dan bawah dan ditambahkan warna cat berbeda.
Kesesuaian Interior: Gaya klasik, tradisional, farmhouse, dan transisional.
Kecocokan Ruangan: Ruang makan, lorong, dan kamar anak.
2. Crown Moulding
Crown wall moulding adalah salah satu jenis yang paling populer. Moulding ini dipasang pada pertemuan antara bagian atas dinding dengan langit-langit. Fungsi utamanya yaitu melembutkan transisi dan menambahkan kesan megah pada ruangan.
Kesesuaian Interior: Semua gaya, mulai dari klasik seperti Victorian dan Neoklasik, modern kontemporer, hingga minimalis.
Kecocokan Ruangan: Ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar tidur utama.
3. Baseboard
Baseboard atau lis lantai merupakan jenis moulding wajib di hampir setiap rumah. Lis ini dipasang di bagian paling bawah dinding dan berfungsi menutupi celah antara dinding dan material lantai. Selain itu, baseboard juga berguna melindungi dinding dari kerusakan fisik. Sebab banyak fungsi itulah baseboard hadir dalam berbagai variasi tinggi.
Kesesuaian Interior: Universal alias semua gaya, tinggal memilih corak sesuai tema ruangan.
Kecocokan Ruangan: Semua ruangan.
4. Picture Frame Moulding
Picture frame moulding juga dikenal dengan istilah box moulding atau wall framing. Jenis ini menggunakan lis tipis untuk membuat bentuk geometris, biasanya persegi atau persegi panjang, di permukaan dinding, sehingga menciptakan efek bingkai yang elegan. Sering juga digunakan untuk memberikan tekstur pada dinding yang luas dan kosong.
Kesesuaian Interior: Gaya Neoklasik dan Parisian karena memberikan sentuhan high-end yang artistik.
Kecocokan Ruangan: Ruang tamu, dinding belakang tempat tidur, dan area foyer atau lorong masuk.
5. Panel Moulding
Jenis selanjutnya wall moulding adalah panel moulding yang mirip picture frame moulding. Namun, panel moulding berfungsi untuk menciptakan ilusi panel dinding yang lebih besar dan terstruktur.
Kesesuaian Interior: Gaya tradisional dan transisional.
Kecocokan Ruangan: Ruang kerja, perpustakaan pribadi, ruang makan keluarga, dan ruang tamu.
6. Beadboard dan Wainscoting
Beadboard dan wainscoting sering dianggap sama, padahal aslinya berbeda. Wainscoting adalah istilah umum untuk panel vertikal yang menutupi bagian bawah dinding, perpaduan antara chair rail dan panel moulding. Sementara itu, beadboard merupakan salah satu jenis panel untuk wainscoting yang terbuat dari deretan papan kayu vertikal tipis dengan sedikit celah.
Kesesuaian Interior: Wainscoting, terutama jenis panel timbul cocok untuk gaya tradisional dan formal. Sedangkan untuk beadboard lebih sesuai dengan gaya cottage, coastal, dan farmhouse.
Kesesuaian Ruangan: Wainscoting cocok di ruang makan dan ruang kerja. Beadboard ideal untuk kamar mandi karena daya tahannya dan suasananya yang hangat.
Bahan yang Digunakan untuk Wall Moulding
Selain memilih jenis yang tepat, faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pengaplikasian wall moulding adalah material yang digunakan. Sebab, material utama sangat berpengaruh terhadap tampilan akhir, daya tahan, anggaran, hingga fleksibilitas pemasangannya. Berikut beberapa bahan baku yang umum digunakan untuk pembuatan wall moulding:
1. Kayu Solid
Kayu merupakan material yang paling pertama kali digunakan untuk wall moulding. Pilihan kayu solid untuk moulding saat ini semakin beragam, mulai dari mulai dari pinus, jati, merbau, dan mahoni. Cocok untuk semua jenis moulding, tapi lebih identik dengan baseboard, wainscoting, dan crown moulding. Materialnya bisa awet bila dirawat dengan baik.
Kelebihan:
- Tampilan natural, terasa hangat dan nyaman.
- Estetika tinggi.
- Tahan benturan.
Kekurangan:
- Harga material dan perawatan mahal.
- Pemotongan dan pemasangan agar presisi cukup sulit.
- Risiko tinggi terhadap cuaca ekstrem, hama, dan jamur.
2. PVC (Polyvinyl Chloride)
Berikutnya, ada wall moulding PVC yang merupakan sejenis plastik ringan dan tahan air, menjadikannya pilihan populer untuk area-area dengan kelembaban tinggi hingga lingkungan basah. Ketahanannya sangat bagus, terutama dari rayap. Ideal untuk jenis moulding chair rail, baseboard, dan bedboard di area lembab yang jarang terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Kelebihan:
- Harga terjangkau.
- Bobot ringan, mudah dipotong dan diaplikasikan.
- Anti air dan rayap, menjadi pilihan terbaik untuk kamar mandi, dapur, dan eksterior bangunan.
Kekurangan:
- Tampilan kurang premium.
- Pilihan motif atau coraknya tidak banyak dan detail ornamennya tidak setajam material lain.
- Tidak sekuat kayu solid terhadap goresan dan benturan.
3. Gypsum
Wall moulding gypsum merupakan material berbasis mineral yang dicetak menjadi berbagai bentuk moulding dan seringkali diperkuat dengan serat fiber untuk menambah kekuatannya. Ketahanannya tidak terlalu bagus, hanya superior terhadap api, selebihnya paling rapuh dibandingkan ragam material moulding lainnya. Selalu digunakan untuk crown moulding karena menghasilkan detail arsitektur kuat dalam interior.
Kelebihan:
- Mampu menghasilkan detail ornamen tajam dan rumit, ideal untuk desain interior klasik dan mewah.
- Tahan api.
- Sambungannya mulus sempurna.
Kekurangan:
- Berat dan rapuh selain pada api.
- Memerlukan instalasi oleh tenaga profesional sehingga menambah beban anggaran.
4. MDF (Medium Density Fiberboard)
Medium Density Fiberboard (MDF) merupakan kayu sintetis yang terbuat dari serat kayu yang dipadatkan dengan lem dan tekanan tinggi. Material ini merupakan alternatif kayu solid dengan ketahanan superior terhadap goresan dan benturan. Cocok untuk jenis moulding yang memerlukan pengecatan seperti baseboard, crown moulding, chair rail, dan picture frame moulding.
Kelebihan:
- Lebih murah dari kayu solid.
- Permukaan halus tanpa serat sehingga hasil akhir setelah pengaplikasian cat sempurna.
- Fleksibel dan tidak mudah melengkung seperti kayu.
Kekurangan:
- Tidak tahan air sedikitpun, langsung rusak ketika terkena air.
- Bobot cukup berat sehingga agak kesulitan saat pemotongan.
- Debu pemotongan cukup mengganggu saluran pernapasan.
5. Poliuretan (Polyurethane)
Terakhir ada material poliuretan yang merupakan sejenis polimer busa berdensitas tinggi. Material ini menjadi alternatif modern terbaik untuk moulding dari kayu dan gypsum. Ketahanannya jauh lebih baik dari PVC dan gypsum dan memiliki fleksibilitas tinggi sehingga cocok untuk beragam jenis moulding dari baseboard hingga crown serta lingkungan kering maupun basah.
Kelebihan:
- Mampu meniru detail tajam dari gypsum dan tampilan kayu dengan sangat baik.
- Bobotnya sangat ringan, mudah dipotong dan dipasang.
- Bisa mengikuti berbagai kontur dinding.
- Tahan terhadap cuaca ekstrem, rayap, jamur, dan air.
Kekurangan: Harganya paling mahal dibandingkan material lain.
Tips Memilih Wall Moulding Sesuai Kebutuhan dan Preferensi
Kehadiran wall moulding menciptakan beragam kemudahan dalam sektor arsitektur. Bukan sekadar mempercantik tampilan interior, moulding juga menutupi ketidaksempurnaan dinding, membentuk ilusi optik untuk memperluas ruangan, hingga meningkatkan nilai properti. Wall moulding adalah solusi yang lebih cepat dan hemat daripada renovasi bangunan secara menyeluruh.
Tentu, fungsi-fungsi tersebut bisa tercapai bila Anda memilih jenis dan material wall moulding yang tepat. Seperti crown moulding dari gypsum untuk hunian berkonsep klasik atau baseboard dari PVC untuk rumah tinggal minimalis modern. Sesuaikan moulding dengan tema hunian dan jenis lingkungan, basah atau kering, untuk mendapatkan tampilan dan durabilitas optimal.