Troubleshooting 3D printer adalah proses mendiagnosis dan memperbaiki berbagai masalah yang muncul pada berbagai jenis printer 3D. Seperti halnya perangkat teknologi lainnya, printer 3D tidak luput dari berbagai tantangan teknis yang dapat menghambat hasil cetak. Mulai dari permasalahan kecil hingga yang lebih kompleks, penting bagi pengguna untuk memahami cara menangani masalah tersebut agar bisa mendapatkan hasil cetak yang optimal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa masalah yang sering terjadi pada printer 3D dan cara untuk mengatasinya. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut!
Baca juga: Kenapa Filamen 3D Printer Macet? Mungkin Ini Penyebabnya!
1. Layer Shifting (Geseran Lapisan)
Layer shifting terjadi ketika lapisan cetakan tidak sejajar, sehingga hasil cetakan terlihat miring atau bergeser dari posisi yang seharusnya. Ini sering disebabkan oleh motor stepper yang kehilangan langkah, tali penggerak yang kendur, atau adanya gangguan fisik pada mesin. Masalah ini bisa sangat mengganggu karena dapat merusak keseluruhan hasil cetak.
Ada beberapa metode troubleshooting 3D printer yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini yakni:
- Periksa tali penggerak. Pastikan belt (sabuk) penggerak tidak longgar atau rusak. Tali yang kendur dapat menyebabkan pergeseran lapisan
- Kalibrasi ulang stepper motor. Cek arus pada driver motor untuk memastikan motor stepper berfungsi dengan baik dan tidak terlalu panas
- Cek hambatan fisik. Pastikan tidak ada benda asing atau hambatan yang mengganggu pergerakan sumbu X, Y, atau Z selama proses cetak.
2. Nozzle Tersumbat
Salah satu masalah umum yang sering muncul dalam troubleshooting 3D printer adalah nozzle yang tersumbat. Ini terjadi ketika material filamen tidak dapat mengalir dengan lancar melalui nozzle, sehingga proses cetak terhambat atau bahkan berhenti. Penyumbatan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk material yang menempel atau partikel kecil yang menghalangi aliran filamen. Untuk mengatasinya, berikut adalah cara membersihkan nozzle yang tersumbat:
- Bersihkan nozzle. Panaskan printer dan gunakan jarum kecil untuk membersihkan sumbatan dari nozzle. Pastikan nozzle bersih sebelum memulai proses cetak berikutnya
- Gunakan filamen berkualitas. Filamen berkualitas rendah atau yang mengandung kotoran dapat menyebabkan nozzle tersumbat. Pastikan untuk menggunakan filamen berkualitas tinggi
- Kalibrasi suhu nozzle. Pastikan suhu nozzle sesuai dengan jenis filamen yang digunakan. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan penyumbatan.
3. Warping (Penyusutan)
Warping adalah masalah ketika bagian bawah cetakan terangkat dari bed printer, menyebabkan distorsi pada hasil cetakan. Ini biasanya terjadi karena perbedaan suhu antara lapisan yang baru dicetak dan lapisan sebelumnya, yang menyebabkan penyusutan dan pembengkokan. Simak beberapa langkah berikut ini untuk mengatasinya!
- Gunakan heated bed. Pastikan heated bed pada printer diaktifkan untuk menjaga suhu bed tetap stabil selama proses cetak
- Terapkan adhesive. Gunakan bahan perekat seperti lem stik atau tape khusus pada bed printer untuk mencegah bagian bawah cetakan terangkat
- Optimalkan cooling fan. Atur kipas pendingin pada printer agar tidak terlalu kuat saat mencetak lapisan pertama. Kipas yang terlalu kuat dapat menyebabkan pendinginan yang cepat dan mengakibatkan warping.
4. Under-Extrusion (Kurang Ekstrusi)
Under-extrusion terjadi ketika printer tidak mengeluarkan cukup filamen saat mencetak, sehingga lapisan cetakan menjadi tipis atau tidak terbentuk dengan sempurna. Penyebab under-extrusion bisa bervariasi, mulai dari nozzle yang kotor hingga pengaturan ekstruder yang tidak tepat. Untuk mengatasinya, lakukan langkah berikut ini!
- Periksa nozzle. Pastikan nozzle tidak tersumbat dan filamen dapat mengalir dengan lancar
- Kalibrasi ekstruder. Sesuaikan pengaturan ekstruder pada printer untuk memastikan filamen diekstrusi dengan kecepatan yang tepat
- Gunakan filamen yang tepat. Pastikan filamen yang digunakan memiliki diameter yang sesuai dengan spesifikasi printer.
5. Stringing (Benang Filamen)
Stringing adalah masalah ketika filamen meninggalkan benang-benang tipis antara bagian-bagian cetakan saat kepala cetak bergerak. Masalah ini sering disebabkan oleh pengaturan suhu yang tidak tepat atau pengaturan retraction yang kurang optimal. Cara mengatasinya adalah:
- Atur suhu printer 3d. Pastikan suhu nozzle tidak terlalu tinggi. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan filamen meleleh terlalu cepat dan meninggalkan benang-benang tipis
- Optimalkan pengaturan retraction. Sesuaikan pengaturan retraction pada printer agar filamen tertarik kembali ke dalam nozzle saat kepala cetak bergerak
- Gunakan filamen anti-stringing. Beberapa filamen dirancang khusus untuk mengurangi stringing. Pertimbangkan untuk menggunakan filamen jenis ini jika masalah stringing sering terjadi.
Dengan memahami berbagai masalah yang sering terjadi pada printer 3D dan cara mengatasinya, kamu bisa meningkatkan kualitas hasil cetakan dan memaksimalkan kinerja printer. Jika kamu mengalami kesulitan dalam troubleshooting 3D printer atau ingin mencetak desain 3D berkualitas tanpa repot, FOMU siap membantu. Sebagai jasa 3D printing profesional, fomu menawarkan layanan cetak 3D berkualitas tinggi untuk berbagai kebutuhanmu.