Teknologi 3D printing kini semakin populer di berbagai industri, mulai dari desain produk, arsitektur, hingga kebutuhan personal seperti dekorasi dan miniatur. Namun, salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan pelanggan adalah berapa lama proses percetakan 3D printing bisa diselesaikan?
Bagi Anda yang bekerja dengan deadline tertentu, memahami waktu pengerjaan untuk cetak 3D sangat penting. Dengan begitu, Anda bisa memastikan cetakan selesai tepat waktu dan hasilnya sesuai harapan. Untuk lebih lengkapnya, mari kita bahas dalam ulasan berikut ini!
Berapa Lama Proses Cetak 3D Printing?
Bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan layanan cetak 3D, mungkin bertanya-tanya berapa lama proses percetakan 3D printing hingga hasil akhirnya bisa jadi.
Faktanya, waktu yang dibutuhkan bisa sangat bervariasi, tergantung ukuran, bentuk, hingga material yang digunakan. Secara umum, estimasi durasi cetak 3D berdasarkan ukuran objek adalah sebagai berikut:
- Ukuran di bawah 5 cm: sekitar 1–2 jam
- Ukuran 10–25 cm: sekitar 1 hari
- Ukuran 25–50 cm: sekitar 2–3 hari
- Ukuran 50–100 cm: sekitar 2–4 hari
Perlu Anda ketahui, estimasi di atas hanya perkiraan rata-rata. Objek dengan desain sederhana tentu akan selesai lebih cepat dibandingkan model yang kompleks dan memiliki banyak detail. Di FOMU.co.id, tim profesional kami selalu berusaha mengoptimalkan setiap proses agar hasil cetak tetap presisi tanpa mengorbankan waktu produksi.
Faktor-Faktor yang Membuat Cetak 3D Printing Lama
Durasi berapa lama proses percetakan 3D printing tidak hanya dipengaruhi oleh ukuran saja. Ada beberapa faktor lain yang juga menentukan kecepatan hasil cetak, antara lain:
1. Jenis Printer yang Digunakan
Teknologi printer 3D sangat beragam, dan masing-masing memiliki karakteristik waktu kerja yang berbeda.
- FDM (Fused Deposition Modeling) merupakan teknologi paling umum dan ekonomis. Prosesnya cenderung lebih lama jika objek memiliki banyak detail karena printer bekerja lapis demi lapis
- SLA (Stereolithography) menggunakan sinar laser untuk mengeraskan resin cair menjadi bentuk padat. Hasilnya halus dan detail, tetapi waktu cetaknya bisa lebih panjang karena setiap lapisan resin membutuhkan proses penyinaran dan pengeringan
- LCD / DLP Printing termasuk teknologi yang lebih cepat dibanding SLA karena memadatkan satu lapisan penuh secara bersamaan menggunakan proyeksi cahaya. Namun, kualitas cetak tetap bergantung pada ukuran dan ketebalan lapisan.
2. Ukuran dan Kompleksibilitas Model
Semakin besar dan kompleks desain model 3D, semakin lama pula waktu pencetakannya. Model dengan rongga, detail rumit, atau bentuk organik biasanya memerlukan lapisan tambahan untuk menopang struktur (support), yang berarti printer harus bekerja lebih lama per lapisan.
Untuk model yang membutuhkan kualitas tinggi dan detail presisi, printer juga berjalan lebih lambat guna memastikan hasil akhir sesuai spesifikasi.
3. Bahan Print yang Digunakan
Setiap jenis material memiliki karakteristik yang berbeda, terutama dalam hal pendinginan dan pengerasan setelah dicetak.
- PLA (Polylactic Acid): pendinginan cepat, sekitar 5–10 menit per bagian.
- ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene): membutuhkan suhu tinggi dan waktu pendinginan 20–30 menit agar tidak melengkung.
- Metal Powder (SLS/DMLS): bisa memakan waktu 6–12 jam untuk pendinginan sempurna sebelum dapat dilepas dari mesin.
Semakin tinggi ketahanan dan kualitas material, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan prosesnya.
Jadi, berapa lama proses percetakan 3D printing sebenarnya sangat tergantung pada kombinasi faktor: jenis printer, ukuran, kompleksitas model, dan bahan yang digunakan. Untuk proyek sederhana, Anda bisa mendapatkan hasil dalam hitungan jam, tetapi untuk model yang besar dan rumit, prosesnya bisa berlangsung beberapa hari.
Di FOMU, kami memahami pentingnya ketepatan waktu tanpa mengurangi kualitas. Dengan dukungan teknologi printer 3D terkini dan tim ahli berpengalaman, kami siap membantu Anda mewujudkan ide ke dalam bentuk nyata secara cepat, presisi, dan profesional.