Teknologi 3D printing berkembang sangat pesat. Salah satu wujud kemajuannya adalah binder jetting 3D printing. Penggunaannya menawarkan banyak kelebihan jika Anda membandingkannya dengan teknik 3D printing menggunakan SLA, DLP, FDM, maupun SLS

Lalu, apa itu binder jetting? Biar Anda tak penasaran lagi dengan teknologi 3D printing yang satu ini, simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut, yuk!

Apa itu Binder Jetting 3D Printer?

Dalam pengertiannya, binder jetting merupakan jenis printer 3D yang menggunakan dua jenis material untuk mencetak sebuah objek. Dua jenis material tersebut adalah material yang berbentuk bubuk serta sebuah bonding agent. 

Terdapat 2 jenis bonding agent yang biasa digunakan dalam binder jetting, yakni organik dan anorganik. Contoh bonding agent organik adalah polimer, sementara itu, bonding agent anorganik bisa berupa keramik. 

Ada berbagai jenis material 3D Printing yang berupa bubuk yang biasa digunakan dalam binder jetting 3D printer, yakni: 

1. Metal powder

Pemakaiannya kerap digunakan untuk pembuatan objek yang sifatnya fungsional. Jenis metal powder yang dipakai cukup bervariasi, di antaranya adalah baja, titanium, alumunium, atau berbagai jenis bubuk logam lainnya. 

2. Ceramic powder

Penggunaan ceramic powder memiliki karakteristik utama pada tingkat ketahanan terhadap panas dan tidak menghantarkan listrik. Contohnya adalah silicon carbide dan alumina. 

3. Material composite

Material ini dibuat dengan kombinasi beberapa jenis bahan sehingga memiliki karakteristik tertentu, misalnya mampu punya konduktivitas listrik yang bagus, fleksibel, atau sangat kuat. Contohnya antara lain adalah metal matrix composite serta polymer matrix composite.

Bagaimana Cara Kerja Binder Jetting 3D Printer?

Proses dimulai dengan meratakan serbuk tipis di atas build bed, sementara printhead menyemprotkan cairan binder hanya pada area yang sesuai dengan desain. Setelah satu lapisan terbentuk, build bed akan turun sedikit, dan serbuk baru kembali diratakan untuk pencetakan lapisan berikutnya. Proses ini diulang hingga objek 3D selesai.

Setelah itu, objek dicopot dan dibersihkan dari serbuk longgar, yang bisa digunakan kembali. Untuk material seperti logam atau keramik, diperlukan proses sintering (pemanasan) atau infiltrasi dengan logam cair untuk memperkuat hasil cetakan.

Binder Jetting unggul dalam hal kecepatan dan biaya, serta dapat digunakan untuk berbagai material seperti logam, keramik, dan pasir, membuatnya ideal untuk produk kompleks atau cetakan industri.

Kelebihan dan Kekurangan Binder Jetting 3D Printer

Seperti halnya metode 3D printing lain, binder jetting juga mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu menjadi perhatian. Apa saja itu?

Kelebihan Binder Jetting

Ada 3 poin yang menjadi kelebihan utama dari binder jetting, yakni:

  • Cepat dan Efisien. Binder jetting mampu mencetak berbagai jenis objek secara lebih cepat dibandingkan printer 3D lain. Jadi, pemakaiannya dapat mempercepat proses pengembangan produk. 
  • Efektivitas Biaya. Metode binder jetting sangat tepat digunakan untuk membuat objek dengan ukuran kecil dan menengah. Alasannya, karena metode ini meminimalkan adanya material sisa. 
  • Fleksibilitas Desain. Penggunaan binder jetting memberikan keleluasaan dalam mencetak objek dengan berbagai desain. Mulai dari benda dengan bentuk geometri yang kompleks maupun desain yang memiliki kerumitan tinggi. 

Kekurangan Binder Jetting

Hanya saja, Anda juga perlu memperhatikan kekurangan dari pemakaian metode ini, yaitu: 

  • Sifat Mekanik Objek Hasil Cetak. Hasil printing 3D dari binder printer mempunyai sifat mekanikal yang relatif lebih rendah dibandingkan printer 3D lain. Oleh karena itu, pemakaiannya tidak cocok jika Anda mencetak objek dengan kekuatan tarik atau fatigue resistance tinggi. 
  • Ketersediaan Material. Variasi material yang bisa digunakan untuk binder jetting relatif sangat terbatas. Selain itu, ketersediaannya di pasaran juga lebih sulit dan harganya relatif lebih mahal. 
  • Post Processing. Hasil cetak 3D dari binder jetting perlu post processing, mulai dari curing, sintering, hingga infiltration. Adanya berbagai tahapan post processing tersebut dapat meningkatkan biaya serta waktu pembuatan.

Binder Jetting 3D Printer Untuk Cetak Produk Apa Saja?

Dengan memperhatikan berbagai kelebihan dan kekurangannya tersebut, Anda mungkin bertanya-tanya, apa saja hasil cetak 3D printing Binder Jetting? Aplikasinya bisa Anda temukan di berbagai bidang, termasuk di antaranya adalah industri otomotif, manufaktur, aerospace, maupun kedokteran.

Dalam industri manufaktur, binder jetting menawarkan metode rapid prototyping. Hal ini memberikan manfaat dalam mempercepat proses pengujian dan sekaligus dapat pula dipakai untuk pembuatan tool secara custom.

Dalam industri otomotif dan aerospace, binder jetting menawarkan solusi untuk pembuatan sparepart yang kuat dan berbobot ringan. Hal ini kemudian memberikan manfaat dalam meningkatkan performa dan sekaligus efisiensi bahan bakar.

Tak ketinggalan, binder jetting juga berperan penting dalam membantu dokter dalam pembuatan implan gigi, gigi palsu, maupun peralatan dokter gigi secara khusus. Tak ketinggalan, binder jetting bermanfaat untuk pembuatan model anatomi untuk kebutuhan edukasi dengan tingkat akurasi tinggi.

Sekarang Anda sudah tahu apa itu binder jetting 3D printing, kan? Anda bisa memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan. Hasil cetaknya bagus dan dapat diandalkan untuk objek dengan desain yang sangat kompleks. 

Selanjutnya, terkait kebutuhan cetak 3D printing, saat ini Anda bisa mendapatkannya dengan mudah. Tak perlu membeli alatnya sendiri. Sebagai gantinya, Anda bisa memanfaatkan layanan cetak 3D dari FOMU untuk mencetak berbagai jenis objek. 

FOMU menyediakan solusi cetak 3D secara praktis dan efisien. Anda pun bisa menggunakan layanan FOMU untuk berbagai keperluan dan menawarkan hasil cetak yang berkualitas. 

Leave a comment