Salah satu teknik cetak yang paling direkomendasikan saat ini adalah multi jet modeling (MJM). Mengapa demikian? Seperti apa mengaplikasikan metode yang satu ini? Apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki? Material cetak seperti apa yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan teknik MJM? Simak penjelasannya berikut!

Apa itu Multi Jet Modeling (MJM)?

Multi Jet Modeling (MJM) 3D printing merupakan suatu teknik pencetakan tiga dimensi dengan menggunakan material fotopolimer yang diasapi dengan sinar ultra violet (UV). Konsep ini sama dengan prinsip inkjet konvensional. Tujuan utama dari pencetakan material 3D dengan teknik MJM adalah untuk menghasilkan objek dengan permukaan super halus.

Sebab karakteristik objek yang dihasilkan tersebut, MJM lebih sesuai untuk kebutuhan mencetak prototipe atau model fungsional dengan penggunaan terbatas. Contohnya khusus untuk dalam ruangan. Namun, bukan berarti hal tersebut membatasi sektor pengaplikasiannya. Realitanya, beragam sektor industri memilih material dan teknik MJM untuk menghasilkan objek cetak 3D sesuai kebutuhan mereka

Proses Pencetakan Multi Jet Modeling

Lantas, bagaimana dengan proses pencetakan menggunakan metode MJM itu sendiri? Sebelumnya, Anda perlu mengenal dulu komponen-komponen dalam mesin cetak (printer) untuk MJM, yaitu:

  • Wadah material untuk meletakkan bahan fotopolimer yang akan dibentuk.
  • Platform build dan elevator. 
  • Carriage tempat meletakkan lampu UV dan jet print head.

Berikutnya, langkah-langkah pencetakan sampai objek terbentuk sempurna adalah sebagai berikut:

  • Tuangkan resin fotopolimer terlebih dahulu ke dalam wadah, kemudian panaskan. Tujuannya agar penyinaran menggunakan UV tidak berlangsung terlalu lama dan justru merusak karakter material itu sendiri.
  • Atur mesin untuk mulai berjalan. Carriage akan bergerak duluan melintasi platform build
  • Selama pergerakan carriage itulah, print head menyemprotkan cairan resin fotopolimer yang secara otomatis diasapi oleh sinar UV. Melalui proses tersebut, lapisan demi lapisan objek akan terbentuk dan akhirnya menjadi sempurna sebagaimana desain yang diharapkan.

Bahan yang Digunakan dalam Multi Jet Modeling

Apakah semua bahan dapat diproses menggunakan teknik multi jet modeling di atas? Jawabannya, tidak. Ada bahan-bahan 3D print yang memiliki kompatibilitas terbaik untuk dicetak menggunakan metode tersebut, yaitu:

1. Material Photopolymer

Material yang paling umum digunakan untuk teknik MJM adalah fotopolimer. Bahan yang satu ini memiliki karakteristik elastis alias daya penarikan tinggi, mempunyai ketahanan terhadap suhu ekstrem, serta durabilitas yang teruji. Ketika dicetak dengan metode MJM, menghasilkan prototipe, model atau objek jadi dengan permukaan halus dan mengkilap.

Namun, bahan ini memiliki resistensi yang rendah terhadap temperatur panas. Sebab itulah proses pemanasan resin ini sebelum diuapi menggunakan UV tidak boleh terlalu lama. Jika terlalu panas, akan mengakibatkan penyusutan material dan munculnya rongga pada hasil cetakan. Dampak lainnya, objek menjadi terlalu rapuh.

2. Material Thermoset

Bahan selanjutnya untuk dicetak dengan MJM 3D printer adalah thermoset alias plastik dari senyawa polimer. Sifat dari thermoset sendiri resisten terhadap temperatur panas tinggi, sehingga tidak mudah leleh. Sekali leleh, maka tidak akan bisa dibentuk ulang maupun didaur ulang. Sebab itu MJM menjadi metode yang paling sesuai.

Stabilitas dimensi dari bahan thermoset sangat bagus sehingga menjamin presisi serta estetika objek cetak. Biayanya juga terjangkau dengan jaminan ketahanan terhadap zat kimia serta kemudahan dalam pembentukan menjadi objek sesuai keinginan. 

3. Material Elastomer

Terakhir, bahan dengan kompatibilitas yang bagus untuk teknik MJM adalah elastomer. Keunggulan dari material ini adalah resistensi pada zat kimia, cuaca ekstrem, tahan terhadap benturan, serta tampilan yang bagus. Cocok untuk objek 3D dari industri yang mengutamakan durabilitas penggunaan.

Elastomer juga cocok untuk dikombinasikan dengan bahan dasar polimer atau plastik lainnya untuk menghasilkan objek yang lebih sempurna. Kompatibilitasnya dengan teknik MJM memang paling tinggi bila dibandingkan dengan metode cetak 3D yang lain.

Keunggulan dan Kekurangan Dari Teknik Cetak Multi Jet Modeling

Seperti metode pencetakan tiga dimensi lainnya, multi jet modeling juga mempunyai kelebihan maupun kekurangan yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda terkait pengaplikasiannya. Apa saja?

Kelebihan Dari Teknik Cetak MJM

  • Memungkinkan untuk mengkombinasikan dua material berbeda sekaligus untuk saling melengkapi.
  • Hasil cetak permukaan objek otomatis halus, jadi meskipun tidak dilakukan langkah post-printing tetap aman.
  • Tingkat akurasi dan detail tinggi dengan permukaan yang sangat halus.
  • Tidak meninggalkan residu pada objek pencetakan, sehingga diusap dengan lap saja sudah cukup untuk membuat tampilannya mengkilap.
  • Potensi kesalahan pencetakan bisa terdeteksi sejak awal sehingga dapat langsung ditanggulangi agar objek tidak gagal cetak.
  • Penyempurnaan berupa post processing menggunakan cat maupun pemotongan bisa dilakukan tanpa takut merusak objek.
  • Efisiensi tenaga dan waktu karena durasi pencetakannya yang singkat.

Kelemahan Dari Teknik Cetak MJM

  • Tidak cocok untuk prototipe fungsional, khususnya dengan penggunaan luar ruangan.
  • Memiliki kemungkinan terjadinya penurunan sifat mekanik material setelah penggunaan.
  • Variasi bahan masih terbatas dan juga sulit diperoleh sehingga mengakibatkan beban biaya pembelanjaan material terlalu tinggi.
  • Ada keterbatasan geometris dalam proses pencetakan.
  • Bagian tepi model atau prototipe yang dicetak cenderung membulat.

Hasil Pengaplikasian Multi Jet Modeling

Meskipun memiliki pilihan material yang terbatas, faktanya, MJM dapat melakukan pelebaran terhadap berbagai sektor industri melalui hasil cetak 3 dimensi dengan objek cetakannya. Berikut implementasi objek MJM yang mudah ditemui:

1. Prototipe Konstruksi

Dalam proyek arsitektur seperti pembuatan gedung apartemen, komplek perumahan, dan lain-lain, dibutuhkan miniatur awal sebagai standar realisasinya. Sekaligus juga untuk bahan menarik investor maupun konsumen. Teknik multi jet modeling menjadi pilihan terbaik untuk mencetak prototipe konstruksi ini.

2. Pembuatan Model Medis

Hasil cetak MJM juga cocok sebagai model peraga atau fungsional industri kesehatan. Contohnya seperti model cetak anatomi, rahang, dan semacamnya. Sekali lagi, fungsinya bukan untuk diimplementasikan langsung pada pasien seperti transplantasi, melainkan hanya untuk kebutuhan edukasi dan purwarupa untuk prosedur bedah sungguhan.

Baca juga: 3D Bioprinting: Definisi, Jenis, Bahan & Hasil Cetaknya

3. Prototipe Industri Penerbangan dan Otomotif

Berikutnya, MJM juga diimplementasikan untuk kebutuhan mencetak prototipe dalam industri penerbangan dan otomotif. Hanya saja, purwarupa yang bersifat untuk hiasan atau standar pembuatan realisasinya saja. Hasil cetak MJM tidak sesuai untuk penyediaan komponen atau suku cadang pengganti yang langka.

Terkadang, prototipe model pesawat dan mobil dengan teknik MJM juga dipilih sebagai bahan untuk hampers atau souvenir. Namun tidak untuk kalangan umum, melainkan orang-orang yang berkecimpung atau berpengaruh dalam industri tersebut saja. Sebab, menyesuaikan dengan biaya pembuatan prototipe yang tidak murah.

4. Industri Mainan

Terakhir, multi jet modeling juga bisa diimplementasikan untuk kebutuhan cetak mainan anak-anak. Mereka membutuhkan mainan dengan permukaan halus supaya tidak mengakibatkan luka saat digunakan. Selain itu, mainan anak juga harus resisten terhadap senyawa kimia agar tidak terjadi proses kontaminasi yang menghasilkan racun.

Baca juga: Action Figure: Bukan Sekedar Mainan Atau Koleksi!

Percayakan kebutuhan cetak prototipe, model, dan objek apa saja dengan teknik multi jet modeling Anda kepada FOMU Anda bebas memilih material dan desain sesuai dengan kebutuhan penggunaan tanpa perlu kekhawatiran akan hasilnya. Fomu merupakan jasa 3D printing berpengalaman untuk semua objek di berbagai industri yang ada. Yuk, pesan sekarang!

Leave a comment