Bearing menjadi komponen yang terlihat sepele pada sebuah kendaraan. Namun, ketika Anda berhadapan pada masalah bearing mobil rusak, problemnya bisa cukup serius. Tak hanya menimbulkan ketidaknyamanan dalam berkendara, tetapi juga membuat komponen lain cepat rusak.
Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui ciri-ciri terjadinya kerusakan pada bearing mobil. Dengan begitu, Anda dapat segera melakukan penggantian dan menghindarkan terjadinya kerusakan yang lebih parah.
Baca juga: 5 Fungsi Bearing Motor & Mobil yang Wajib Anda Tahu
Penyebab Bearing Mobil Rusak
Bearing mobil yang terletak pada roda mobil memiliki fungsi penting. Selain berperan dalam mengurangi gesekan beberapa jenis komponen pada bagian roda, bearing juga berguna dalam menjaga presisi gerakan roda. Dengan begitu, mobil jadi lebih stabil ketika dikendarai.
Lalu, bagaimana bearing mobil bisa mengalami kerusakan? Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya, seperti:
- Usia pemakaian. Seperti halnya komponen lain, bearing mobil punya daya tahan pemakaian. Biasanya, penggunaan bearing bisa tahan pada kisaran 100.000-150.000 km. Jika melebihi jarak tempuh tersebut, bearing rawan rusak dan perlu diganti.
- Kondisi jalan yang buruk. Mobil yang sering dikendarai melintasi jalanan berlubang berisiko membuat bearing cepat rusak. Kerusakan tersebut bisa terjadi karena beban pada roda mengalami perubahan secara mendadak.
- Penggunaan berlebihan. Mobil yang digunakan untuk memuat beban melebihi kapasitas dapat pula menimbulkan risiko kerusakan bearing. Situasi serupa bisa pula terjadi ketika Anda sering menggunakan mobil pada medan yang berat.
- Kurangnya perawatan. Seperti halnya komponen lain, bearing perlu pemeriksaan dan perawatan berkala. Salah satu cara perawatannya adalah dengan memperhatikan kondisi pelumasan bearing.
Ciri-Ciri Bearing Mobil Rusak
Anda sudah tahu faktor yang menyebabkan bearing mobil rusak. Hanya saja, tidak semua orang tahu ciri-ciri terjadinya kerusakan pada bearing. Ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi adanya kerusakan pada bearing mobil, di antaranya:
1. Suara Berisik
Ciri yang pertama adalah ketika Anda mendengar adanya suara berisik atau gemeretak dari roda ketika menjalankan mobil. Suara berisik tersebut muncul karena bearing tak mampu menjalankan fungsinya dalam mengurangi getaran dan suara bising akibat pergerakan roda.
Suara berisik tersebut akan cukup mengganggu ketika Anda berkendara. Bunyi tersebut akan semakin terdengar jika Anda membelokkan kendaraan.
2. Getaran pada Roda
Bearing mobil rusak tidak akan mampu menjalankan fungsinya dalam meredam getaran akibat pergerakan roda. Oleh karena itu, Anda akan merasakan getaran yang cukup terasa sebagai tanda telah terjadi kerusakan pada bearing.
Getaran akibat rusaknya bearing akan dapat dengan mudah Anda ketahui. Anda bisa merasakannya ketika memegang setir. Intensitas getaran pun akan semakin meningkat ketika Anda menjalankan mobil pada kecepatan tinggi.
3. Kendaraan Tidak Stabil
Ciri selanjutnya yang bisa Anda kenali dari kerusakan bearing mobil adalah gangguan stabilitas. Anda akan mendapati kalau mobil terasa goyang dan tidak seimbang. Kondisi mobil yang tidak stabil ini akan sangat berpengaruh pada keamanan Anda selama berkendara.
4. Ban yang Cepat Aus
Bearing yang rusak membuat roda ban tidak bisa berputar secara lancar. Gangguan perputaran roda tersebut tidak hanya menimbulkan rasa tak nyaman ketika berkendara. Namun, ada pula akibat lainnya berupa ban yang lebih cepat aus.
Ban bisa lebih cepat aus ketika terjadi masalah pada bearing berkaitan erat dengan putaran roda. Adanya hambatan dalam putaran roda membuat kontak antara ban dengan permukaan jalan tidak berlangsung secara merata. Alhasil, terdapat keausan ban yang juga muncul secara tidak merata.
Cara Mengatasi Bearing Mobil Rusak
Ketika Anda menjumpai ciri-ciri kerusakan bearing mobil seperti yang telah disebutkan, segera lakukan penggantian. Satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan ini hanyalah dengan menggantinya.
Pada mobil keluaran tahun 2005 ke bawah, bearing memang masih bisa diperbaiki. Kalau kerusakannya tidak terlalu parah, perbaikan bisa dilakukan dengan membersihkan bearing dan menambahkan gemuk pada grip yang kering. Selain itu, ada pula solusi lain dengan cara di-press.
Situasinya berbeda jika masalah bearing terjadi pada mobil keluaran baru. Alasannya, karena produk mobil baru menggunakan bearing yang sudah paten. Jadi, kalau terdapat masalah pada bearing, solusi yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggantinya.
Proses penggantian bearing cukup rumit. Anda akan mengalami kesulitan kalau ingin melakukannya sendiri. Oleh karena itu, Anda perlu membawa kendaraan ke bengkel terdekat. Di situ, Anda bisa mempercayakan penanganannya oleh tenaga mekanik yang berpengalaman dengan dukungan peralatan lengkap.
Selanjutnya, Anda pun dapat melakukan penggantian jenis bearing sesuai dengan model kendaraan yang dimiliki. Namun, bagaimana kalau Anda kesulitan untuk menemukan desain bearing yang sesuai? Solusi yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat bearing secara custom.
Dalam proses pembuatan bearing mobil custom, FOMU bisa membantu Anda dalam mendesain model bearing secara tepat sesuai kebutuhan menggunakan teknologi 3D printing. Selanjutnya, Anda dapat melakukan pemesanan desain bearing dengan memanfaatkan desain 3D printing yang telah dibuat.
Tidak hanya merancang desain bearing custom. Anda bisa pula memanfaatkan layanan 3D printing FOMU untuk kebutuhan lainnya. Misalnya, ketika Anda memiliki rencana melakukan modifikasi kendaraan. FOMU bisa membantu dalam merancang prototype komponen yang ingin dibuat.
Dengan adanya prototype tersebut, maka Anda bisa membuat komponen dengan tingkat akurasi tinggi. Hasil modifikasi pun jadi terlihat lebih bagus dan sesuai dengan harapan Anda.