Bahan nilon merupakan salah satu material sintetis yang memiliki banyak sekali kegunaan. Tidak hanya dimanfaatkan dalam aktivitas harian, bahan nylon juga kerap digunakan untuk kebutuhan industri. Nilon adalah jenis plastik yang mudah ditarik menjadi serat. Inilah yang membuatnya mudah dibentuk menjadi beragam item mulai dari karpet, sikat gigi sampai peralatan makan.
Dalam artikel ini kita akan membahas tentang apa itu nylon, jenis-jenisnya serta bagaimana aplikasinya untuk berbagai kebutuhan, termasuk sebagai bahan print 3D.
Apa Itu Nylon?
Dilansir dari Toppr, nilon adalah istilah generik untuk keluarga polimer sintetik, terdiri dari poliamida yang terdiri dari unit berulang yang dihubungkan oleh ikatan amino. Bahan termoplastik ini dapat dicairkan dan diolah menjadi serat, film, atau bentuk lainnya. Nilon sering dicampur dengan berbagai aditif untuk mencapai variasi sifat yang berbeda. Aplikasi komersial yang signifikan dari material ini termasuk dalam kain, serat untuk pakaian, penguat karet, suku cadang mobil, dan peralatan listrik.
Nylon pertama kali ditemukan oleh Wallace Carothers di DuPont pada tahun 1935. Awalnya, dia menggunakan nilon untuk membuat bulu sikat gigi. Beberapa tahun kemudian, produk berupa kain nilon mulai dikembangkan sehingga menghasilkan stoking wanita.
Jenis-Jenis Nylon
Saat ini, nilon bisa ditemukan dalam berbagai jenis produk. Masing-masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Simak penjelasannya dalam uraian berikut ini!
1. Kain Nilon
Kain nilon terkenal dengan kekuatan dan daya tahannya. Kain ini tahan air, cepat kering, mudah dicuci, dan tidak mudah kusut. Tersedia dalam berbagai warna dan tekstur, kain nilon dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pakaian, tas, dan tenda.
Meskipun begitu, kain nilon kurang breathable dibandingkan kain alami dan bisa terasa panas saat dipakai. Pada orang yang sensitif, kain nilon juga bisa memicu alergi. Kain nilon bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp25.000 – Rp300 ribuan per meter.
2. Tali Nilon
Tali nilon memiliki banyak keunggulan, seperti kuat, tahan lama, tahan air, dan tahan abrasi. Selain itu, tali nilon juga fleksibel dan mudah diikat. Tersedia dalam berbagai diameter dan warna, tali nilon dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti tali pancing, tali gunung, dan tali pengikat.
Terlepas dari kelebihannya, tali nilon bisa terasa kasar dan kaku, serta bisa melar saat basah. Jika terpapar sinar matahari langsung, tali nilon juga bisa pudar warnanya. Harga tali nilon di pasaran berkisar antara Rp10.000 – Rp150.000 per meter.
3. Filamen Nilon
Filamen nilon adalah benang yang terbuat dari bahan nilon atau poliamida. Benang ini biasanya digunakan dalam proses pembuatan kain, seperti rajutan atau tenun, dan juga sebagai bahan print 3D. Ada beberapa printer 3D yang menggunakan jenis bahan filamen dari nilon sebagai bahan bakunya.
Filamen nilon memiliki sifat yang kuat, fleksibel, dan tahan aus, sehingga sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk tekstil, peralatan olahraga, peralatan tali, dan berbagai produk konsumen lainnya. Filamen nilon sendiri ada beberapa jenis antara lain:
- Nylon 6. Kuat, tahan abrasi, dan mudah diwarnai
- Nylon 66. Lebih kuat dan tahan panas dibandingkan Nylon 6, tapi lebih mahal
- Nylon 12. Lebih fleksibel dan tahan kimia dibandingkan Nylon 6 dan Nylon 66
- Nylon PA11. Tahan panas tinggi dan tahan bahan kimia, tapi lebih mahal
- Nylon PA69. Tahan air dan tahan panas tinggi, tapi lebih mahal.
Perlu dicatat bahwa harga nilon yang tertera di atas sifatnya hanya perkiraan dan bisa bervariasi, tergantung pada merek, kualitas dan tempat di mana kamu membelinya. Jenis nilon yang dibutuhkan untuk berbagai aplikasi juga bisa berbeda-beda.
Kekurangan dan Kelebihan Nilon
Seperti bahan sintetis lain yang digunakan di berbagai sektor industri, nilon juga memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Kekurangan nilin antara lain adalah:
- Nilon memiliki kecenderungan untuk menyerap air, yang dapat mengurangi kekuatan dan kekakuan materi, serta meningkatkan risiko korosi dan pembusukan
- Paparan sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan degradasi polimer nilon, menyebabkan perubahan warna, kekerasan, dan kekuatan material
- Produksi nilon melibatkan penggunaan bahan kimia dan energi, serta emisi gas rumah kaca.
Selain berbagai kekurangannya, nilon juga memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya unggul dibandingkan beberapa material lain:
- Nilon memiliki kekuatan yang tinggi dan ketahanan aus yang baik, menjadikannya pilihan yang tahan lama untuk berbagai aplikasi
- Nilon memiliki fleksibilitas dan elastisitas yang baik, membuatnya cocok untuk produk-produk yang memerlukan keuletan dan perlawanan terhadap benturan
- Nilon adalah bahan yang relatif terjangkau, membuatnya populer dalam berbagai industri dan aplikasi.
Hasil Aplikasi Menggunakan Bahan Nilon
Dalam keseharian, kita akan menemukan banyak sekali item yang dibuat dengan menggunakan bahan nilon. Beberapa contohnya antara lain:
1. Otomotif
Nilon digunakan untuk mencetak 3D komponen otomotif seperti bumper, spoiler, dan interior mobil. Penggunaan nilon menawarkan banyak keuntungan, seperti ringan, kuat dan tahan lama, fleksibel desain, dan ramah lingkungan.
2. Pakaian
Nilon banyak digunakan untuk pakaian olahraga, baju renang, dan kaus kaki karena kuat dan tahan lama, tahan air dan cepat kering, mudah dicuci dan tidak mudah kusut, serta fleksibel dan nyaman dipakai.
3. Alat Rumah Tangga
Nilon digunakan untuk berbagai alat rumah tangga seperti karpet, sikat gigi, peralatan masak, dan tali jemuran. Nilon dipilih karena tahan lama, mudah dibersihkan, dan tahan terhadap noda, panas, dan air.
4. Alat Medis
Nilon digunakan untuk berbagai alat medis seperti benang jahit operasi, implan dan prostetik, alat bantu pernapasan, dan kantong darah. Nilon dipilih karena kuat, tahan lama, kompatibel dengan tubuh manusia, tahan air, dan kedap udara.
Baca juga: Hasil 3D Printer, 9 Produk Ini Ternyata Sering Ditemui!
Apakah Bahan Nylon Bisa untuk Cetak 3D?
Ya, bahan nilon bisa dicetak 3D dan merupakan pilihan populer untuk berbagai aplikasi. Nilon menawarkan beberapa keuntungan untuk pencetakan 3D, di antaranya:
- Kekuatan dan daya tahan: Nilon dikenal kuat, tahan lama, dan tahan abrasi, membuatnya ideal untuk bagian yang perlu menahan tekanan dan keausan.
- Ketahanan kimia: Nilon tahan terhadap berbagai bahan kimia, termasuk minyak, pelarut, dan bahan bakar, membuatnya cocok untuk aplikasi di lingkungan yang keras.
- Fleksibel: Nilon memiliki tingkat fleksibilitas tertentu, membuatnya cocok untuk bagian yang perlu sedikit menekuk atau bergerak.
- Tahan panas: Nilon memiliki titik leleh tinggi, membuatnya tahan terhadap suhu tinggi dan cocok untuk aplikasi di lingkungan yang panas.
- Mudah diproses pasca: Nilon dapat dengan mudah dihaluskan, dipoles, dan dicat untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan.
Varian nilon yang umum digunakan untuk pencetakan 3D meliputi:
- PA 12: Varian nilon serbaguna yang menawarkan keseimbangan kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanan kimia yang baik.
- PA 11: Varian nilon yang sangat tahan panas dan kimia, membuatnya ideal untuk aplikasi industri yang ekstrem.
- PA 6: Varian nilon yang lebih murah dan mudah dicetak, tetapi kurang tahan panas dan kimia dibandingkan PA 12 dan PA 11.
Wujudkan Impian Anda Cetak 3D Nilon dengan Fomu
FOMU, penyedia jasa pencetakan 3D terkemuka, memungkinkan kamu mewujudkan impianmu dengan mencetak objek menggunakan bahan nilon berkualitas tinggi. Dengan teknologi canggih dan tim ahli kami, kami menghasilkan hasil cetakan 3D yang presisi, kuat, dan tahan lama dari nilon. Dari prototipe produk hingga barang jadi, FOMU siap membantu kamu menghadirkan konsepmu ke dalam bentuk nyata.